Contoh Pencemaran Lingkungan
Dampak Pencemaran Air Bagi Kehidupan
Dampak Pencemaran Limbah Cair Terhadap Lingkungan
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pencemaran atau polusi air adalah pelepasan zat berbahaya bagi ekosistem yang dilepaskan ke permukaan air seperti danau, sungai, muara dan lautan. Pencemaran itu sendiri dapat dikategorikan menjadi dua jenis yakni:
dimana sumber ini berasal dari pelepasan limbah atau produk sampingan berbahaya yang dialirkan langsung ke sumber air terdekat tanpa adanya pengolahan. Limbah cair ini bisa berasal dari limbah domestik seperti rumah tangga, hospitality seperti hotel, atau rumah sakit. Limbah domestik ini dapat berupa kotoran, atau zat kimia dari sabun, detergen, obat, zat kimia dari hasil pencucian alat kesehatan rumah sakit dan lainnya. Sedangkan limbah cair pabrik merupakan limbah hasil produksi produk yang berbentuk cair dan mengandung zat kimia yang berbahaya dan merusak lingkungan dan langsung begitu saja dilepaskan di saluran air.
berupa polutan atau bahan pencemar yang masuk ke aliran air melalui tanah, air tanah atau yang dilepaskan di udara secara langsung berbentuk hujan asam dan lainnya. Contoh badan air yang tercemar dapat berbentuk zat, mikroorganisme patogen, limbah organik yang bisa membusuk, nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, endapan, uap panas, minyak bumi, zat radioaktif dan lainnya yang secara tidak langsung dibuang ke aliran air seperti di permukaan tanah yang kemudian dapat menguap ke udara.
Pencemaran ini memiliki banyak dampak negatif bagi ekosistem terutama pada manusia seperti penyakit seperti tifus, kolera, hepatitis, dan lainnya jika air yang tercemar tersebut mengandung zat-zat tercemar. Efek negatif bagi ekosistem bisa merusak rantai makanan, karena mencemari hewan air, ataupun makhluk hidup darat yang mengkonsumsi air. Dampak yang berakibat fatal adalah berkurangnya pasokan makanan hewani manusia. Serta, Eutrofikasi yang terjadi karena masuknya bahan kimia pada badan air sehingga mendorong pertumbuhan alga yang merusak permukaan air di bumi.
Pencemaran-pencemaran ini dapat dikendalikan jika pelaku pengguna air dapat mengontrol air cemar tersebut. Beberapa cara dapat dilakukan, diantaranya adalah instalasi pengolahan limbah air pada perumahan ataupun perusahaan maupun industri hospitality dengan menyaring air limbah domestik tersebut sebelum dibuang ke sumber air utama. Kemudian untuk industri, yang dimana Baku Mutu air limbah industri diatur oleh beberapa peraturan. Ha-hal tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan Teknologi Membrane Bioreactor (MBR).
MBR atau Membrane Bioreactor adalah teknologi dengan kombinasi proses membran seperti mikrofiltrasi (microfiltration) atau ultrafiltrasi (ultrafiltration) dengan proses pengolahan air limbah biologis, proses lumpur aktif menghasilkan air bersih yang dapat kembali digunakan untuk aktivitas produksi. Teknologi ini sekarang banyak digunakan untuk pengolahan air limbah kota dan industri, baik untuk aktivitas domestik maupun aktivitas industri.
WhatsApp: +62823-4811-4479
Sumber: ( wajibbaca.com )
Pencemaran air menjadi masalah serius yang semakin marak terjadi di seluruh dunia. Pencemaran air adalah kondisi di mana air, baik dalam sungai, danau, laut, atau sumber air lainnya, terkontaminasi oleh bahan-bahan yang mengganggu kualitasnya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai zat, termasuk bahan kimia berbahaya, limbah industri, sampah plastik, logam berat, nutrien berlebih, dan banyak lagi. Hal ini mengakibatkan kerusakan ekosistem perairan, memengaruhi kesehatan manusia, dan dapat merugikan kehidupan laut serta sumber daya air yang vital bagi kehidupan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab-penyebab pencemaran air, dampaknya yang merusak, serta beberapa solusi untuk mengatasi masalah ini.
Sumber: ( chemicaltweak.com )
Pencemaran air disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas manusia dan alam. Beberapa penyebab utama pencemaran air meliputi:
1. Pembuangan Limbah Industri: Pembuangan limbah industri menyebabkan pencemaran air karena dalam proses produksi industri sering kali menghasilkan limbah-limbah yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Industri sering kali membuang limbah berbahaya ke dalam sungai, danau, atau laut. Bahan kimia berbahaya seperti logam berat, pestisida, dan senyawa organik terlarut dapat merusak ekosistem perairan.
2. Limbah Domestik: Limbah domestik dapat menyebabkan pencemaran air karena mengandung berbagai zat dan mikroba yang, jika tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari sumber air. Limbah rumah tangga, seperti deterjen, minyak, dan tinja manusia, juga berkontribusi pada pencemaran air jika tidak dikelola dengan baik melalui sistem sanitasi yang tepat.
3. Pencemaran Udara: Beberapa polutan udara seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida dapat terlarut dalam air hujan dan menghasilkan hujan asam, yang merusak perairan.
4. Pencemaran Pertanian: Penggunaan pupuk dan pestisida di lahan pertanian dapat menyebabkan aliran nutrien berlebih ke dalam perairan, yang mengakibatkan pertumbuhan alga berlebihan dan "zona mati" di perairan.
5. Pembuangan Sampah Plastik: Sampah plastik dapat mencemari air karena sifat plastik yang tahan lama dan ketahanannya terhadap degradasi alami. Sampah plastik, terutama yang tidak terkelola dengan baik, mencemari perairan dan dapat merusak satwa laut yang memakan atau terjebak olehnya.
6. Kebakaran Hutan: Asap dan partikel kebakaran hutan dapat mencemari sungai dan danau dengan bahan beracun, yang merugikan ekosistem air.
Pencemaran air memiliki dampak serius terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan kehidupan laut. Beberapa dampaknya meliputi:
1. Kerugian Lingkungan: Pencemaran air dapat menghancurkan ekosistem perairan, merusak tanaman dan satwa air, serta mengurangi biodiversitas. Penambahan bahan kimia berbahaya, nutrien berlebih, dan limbah organik dalam air dapat mengganggu keseimbangan alami ekosistem dan mengancam spesies-spesies yang tinggal di sana. Zona mati, di mana oksigen terlalu rendah untuk mendukung kehidupan, sering kali terbentuk akibat aliran nutrien berlebihan.
2. Kesehatan Manusia: Air yang tercemar oleh mikroba patogen seperti bakteri, virus, dan parasit dapat menyebabkan berbagai penyakit air terkait, termasuk diare, kolera, demam tifoid, dan disentri. Konsumsi air yang terkontaminasi oleh mikroba ini dapat mengakibatkan gangguan pencernaan, mual, muntah, dan diare yang berpotensi fatal.
3. Kehilangan Mata Pencaharian: Masyarakat yang menggantungkan diri pada sumber daya perairan, seperti nelayan, sering kali terkena dampak pencemaran air. Kualitas air yang buruk dapat mengurangi hasil tangkapan ikan dan merusak ekonomi lokal.
4. Kerusakan Infrastruktur: Pencemaran air juga dapat merusak infrastruktur seperti pipa air bersih dan fasilitas sanitasi. Hal ini memerlukan biaya besar untuk perbaikan dan pemeliharaan.
Solusi untuk Mengatasi Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masalah yang kompleks, namun, dengan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi dampaknya. Berikut beberapa solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran air di lingkungan kita:
1. Pengelolaan Limbah yang Lebih Baik: Industri harus mengelola limbahnya dengan lebih baik. Pemerintah dapat menerapkan regulasi ketat untuk memastikan bahwa limbah industri tidak mencemari perairan.
2. Sanitasi yang Lebih Baik: Penting untuk meningkatkan sistem sanitasi di daerah perkotaan dan pedesaan untuk menghindari pencemaran air oleh limbah domestik. Ini termasuk pembangunan sistem pengolahan limbah yang efisien.
3. Pengurangan Penggunaan Plastik: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan daur ulang plastik adalah langkah penting untuk mengurangi pencemaran air oleh plastik.
4. Pertanian Berkelanjutan: Praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk organik dan manajemen air yang bijak, dapat membantu mengurangi aliran nutrien berlebihan ke perairan.
5. Penyuluhan dan Edukasi: Pendidikan masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air dan cara-cara untuk melakukannya sangat penting. Kampanye penyuluhan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.
6. Penyaringan Air: Penggunaan penyaringan air di rumah atau di tingkat komunitas dapat membantu menghasilkan air bersih dan aman untuk konsumsi.
7. Konservasi Air: Mengurangi pemakaian air yang berlebihan juga merupakan langkah penting dalam mengatasi pencemaran air. Menggunakan air secara bijak dan menghindari pemborosan adalah upaya yang dapat dilakukan oleh setiap individu.
8. Pengawasan dan Penegakan Hukum: Pemerintah harus mengawasi dan menegakkan regulasi yang ada terkait dengan perlindungan lingkungan air. Sanksi yang tegas bagi pelanggar hukum dapat menjadi efektif dalam mencegah pencemaran air.
Pencemaran air adalah masalah global yang memerlukan perhatian serius dan tindakan segera. Dengan upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat, kita dapat mengurangi dampak pencemaran air dan menjaga sumber daya air bersih bagi generasi mendatang. Dalam menghadapi tantangan ini, kesadaran dan edukasi adalah kunci, dan dengan tindakan konkret, kita dapat memperbaiki kualitas air di seluruh dunia. Nah, itulah penjelasan mengenai pencemaran air, semoga bermanfaat. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu lingkungan dengan cara mengunjungi kami di:
Penyebab Pencemaran Air – Keberadaan air adalah salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh seluruh penduduk di bumi untuk kehidupan sehari-harinya. Sebut saja untuk mencuci, memasak, mandi, kebutuhan sanitasi, hingga keperluan industri.
Coba bayangkan apabila di planet ini, tidak ada air, tentu saja akan menyebabkan banyak malapetaka. Maka dari itu, keberadaan air itu sangat diperhitungkan dan dijaga oleh sebagian orang karena merupakan “harta” yang tak ternilai harganya.
Namun sayangnya, saat ini, permasalahan seputar air telah menjadi perhatian yang serius. Permasalahan tersebut salah satunya adalah pencemaran air yang biasanya dikarenakan oleh berbagai macam limbah hasil kegiatan manusia. Apabila air tersebut sudah tercemar, tentu saja akan berpengaruh pada kualitasnya sebagai komoditas utama dalam kehidupan ini.
Lalu, apa saja ya penyebab dari pencemaran air itu? Bagaimana dampak yang paling terlihat dari pencemaran air ini?
Supaya Grameds dapat memahami akan pencemaran lingkungan ini, yuk simak ulasan berikut ini!
https://www.pexels.com/
Berdasarkan Uji Biologi
Pengujian selanjutnya adalah berdasarkan biologi, yakni berhubungan dengan keberadaan populasi mikroorganisme akuatik di dalamnya. Indikator untuk melihat apakah air yang ada di tempat penampungan tersebut baik atau tidak untuk digunakan adalah berdasarkan jumlah koloni bakteri Fecal Coliform.
Bakteri coliform ini adalah mikroorganisme yang terdapat pada kotoran manusia maupun hewan. Sehingga, kehadiran bakteri ini di dalam air maka akan menunjukkan kemungkinan adanya bakteri patogen lainnya.
Dampak Pencemaran Air Bagi Kehidupan
Parameter Kualitas Air
Untuk mengetahui bagaimana kualitas air yang ada di suatu tempat penampungan air itu perlu dilakukan adanya pengujian tertentu. Sehat atau tidaknya air di suatu daerah aliran sungai (DAS) itu dapat dilihat dari kualitas air tersebut.
Pengujian kualitas air tersebut, dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni uji fisika, uji kimia, dan uji biologi.
Cara Menanggulangi Pencemaran Air
Namun, dalam melakukan penanggulangan tersebut, tentu saja ada kendala-kendalanya, yakni berupa kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya hingga kurangnya perhatian pemerintah terhadap adanya pencemaran lingkungan yang terjadi.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa saja yang menyebabkan terjadinya pencemaran air dan cara menanggulanginya. Meskipun dalam upaya penanggulangan tersebut masih terdapat kendala, tetapi kita sebagai generasi masa depan tidak boleh mengabaikannya begitu saja ya… Grameds dapat mengurangi pencemaran air mulai dengan usaha kecil yakni dengan tidak membuang sampah di aliran sungai.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/
Artajaya, I Wayan Eka, dan Ni Kadek Felyanita Purnama Putri. (2021). Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran Air di Sungai Bindu. Jurnal Hukum Saraswati, Vol.03, No.02.
Dadan, Rukandar. Pencemaran Air: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya.
Rosmeiliyana, R. (2021). TA: ANALISIS KUALITAS AIR DAN STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN SUNGAI CISANGKAN, KOTA CIMAHI (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Nasional Bandung).
Warlina, L. (2004). Pencemaran air: sumber, dampak dan penanggulangannya. Institut Pertanian Bogor. Unpublised.
Penyebab Pencemaran Air – Keberadaan air adalah salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh seluruh penduduk di bumi untuk kehidupan sehari-harinya. Sebut saja untuk mencuci, memasak, mandi, kebutuhan sanitasi, hingga keperluan industri.
Coba bayangkan apabila di planet ini, tidak ada air, tentu saja akan menyebabkan banyak malapetaka. Maka dari itu, keberadaan air itu sangat diperhitungkan dan dijaga oleh sebagian orang karena merupakan “harta” yang tak ternilai harganya.
Namun sayangnya, saat ini, permasalahan seputar air telah menjadi perhatian yang serius. Permasalahan tersebut salah satunya adalah pencemaran air yang biasanya dikarenakan oleh berbagai macam limbah hasil kegiatan manusia. Apabila air tersebut sudah tercemar, tentu saja akan berpengaruh pada kualitasnya sebagai komoditas utama dalam kehidupan ini.
Lalu, apa saja ya penyebab dari pencemaran air itu? Bagaimana dampak yang paling terlihat dari pencemaran air ini?
Supaya Grameds dapat memahami akan pencemaran lingkungan ini, yuk simak ulasan berikut ini!
https://www.pexels.com/
Parameter Kualitas Air
Untuk mengetahui bagaimana kualitas air yang ada di suatu tempat penampungan air itu perlu dilakukan adanya pengujian tertentu. Sehat atau tidaknya air di suatu daerah aliran sungai (DAS) itu dapat dilihat dari kualitas air tersebut.
Pengujian kualitas air tersebut, dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni uji fisika, uji kimia, dan uji biologi.
Berdasarkan Uji Kimia
Lalu, ada juga parameter kualitas air berdasarkan uji kimia, yang dikelompokkan menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Pengujian secara kimia ini sangat penting untuk menentukan apakah air yang ada di tempat penampungan tersebut baik atau tidak baik untuk digunakan oleh manusia. Parameternya meliputi oksigen terlarut (DO), pH, amoniak, nitrat, nitrit, fosfor, kebutuhan oksigen biokimia (BOD), kebutuhan oksigen kimiawi (COD), dan lain-lain.
Berdasarkan Uji Biologi
Pengujian selanjutnya adalah berdasarkan biologi, yakni berhubungan dengan keberadaan populasi mikroorganisme akuatik di dalamnya. Indikator untuk melihat apakah air yang ada di tempat penampungan tersebut baik atau tidak untuk digunakan adalah berdasarkan jumlah koloni bakteri Fecal Coliform.
Bakteri coliform ini adalah mikroorganisme yang terdapat pada kotoran manusia maupun hewan. Sehingga, kehadiran bakteri ini di dalam air maka akan menunjukkan kemungkinan adanya bakteri patogen lainnya.